Fatwa tersebut tampaknya diminati sebagian besar komunitas Muslim dan Morisco di berbagai kerajaan Spanyol, fatwa tersebut diterjemahkan dan disalin hingga 1563 dan 1609.
Persebaran geografi lengkap dari teks tersebut tak diketahui, namun tampaknya aslinya ditujukan kepada umat Muslim (maupun Morisco) dari Kastilia sebagai sebuah tanggapan terhadap pemurtadan paksa mereka pada 1500–1502.
Setelah pemurtadan paksa juga diberlakukan di daerah Takhta Aragon pada 1520an, fatwa tersebut tampaknya juga beredar disana.
Fatwa ini mendasari status dan praktik Islam Morisco selama lebih dari seabad, sampai pengusiran mereka pada 1609–1614.
Fatwa ini mendasari status dan praktik Islam Morisco selama lebih dari seabad, sampai pengusiran mereka pada 1609–1614.
Ini berujung pada bentuk Islam, yang menekankan niat dan pengamalan rahasia, ketimbang ibadah dan mengikuti hukum-hukum Islam secara terbuka.
Iklim keagamaan tersebut bertahan hingga beberapa generasi. Teks kaum Morisco banyak mengandung fitur pengamalan agama yang bercampur.
Contohnya, karya-karya penulis Morisco yang dikenal sebagai "Pemuda dari ArΓ©valo", menulis pada sekitar tahun 1530an bahwa sekelompok Morisco menggunakan ibadah Kristen sebagai pengganti ibadah Islam biasa, sesuai yang disarankan fatwa Oran.
Pengaruh fatwa tersebut terbatas di Spanyol. Di luar Semenanjung Iberia, pendapat ulama cenderung menekankan wajibnya hukum Islam dan menyarankan umat Muslim untuk berhijrah, atau bahkan memilih mati syahid, saat pengamalan agama menjadi hal yang tidak mungkin.
Pengaruh fatwa tersebut terbatas di Spanyol. Di luar Semenanjung Iberia, pendapat ulama cenderung menekankan wajibnya hukum Islam dan menyarankan umat Muslim untuk berhijrah, atau bahkan memilih mati syahid, saat pengamalan agama menjadi hal yang tidak mungkin.
Demikian artikel tentang Dampak Fatwa Oran di Spanyol ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Dampak Fatwa Oran di Spanyol ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.